Yogyakarta, 22 April 2025 — Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) bersama RSUP Dr. Sardjito, RS JIH Yogyakarta, Dinas Pariwisata DIY, dan Dinas Kesehatan DIY, dengan fasilitasi dari Academic Health System (AHS) UGM, menggelar kegiatan brainstorming dan diskusi strategis dalam rangka pembentukan Jogjakarta Health Tourism Board.
Acara ini dibuka oleh Ketua Tim AHS UGM, Dr. Sudadi, Sp.An-TI, Subsp.N.An(K), Subsp.An.R(K), dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di sektor kesehatan dan pariwisata DIY. Turut hadir Direktur Utama RS JIH dr. Sari Kusumastuti, Sp.A, Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang RSUP Dr. Sardjito Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A(K), M.P.H., Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSA UGM dr. Ade Febrina L, M.Sc., Sp.A(K), serta dr. Luthfi Hidayat, Sp. OT (K) Hip-Knee selaku Kepala Instalasi Wisata Medis dan Wellness RSA UGM. Selain itu, perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan DIY juga turut hadir dan memberikan dukungan.
Dalam forum tersebut, dr. Luthfi Hidayat menyoroti potensi besar Yogyakarta sebagai kota tujuan wisata kesehatan (health tourism). “Jogjakarta berpotensi besar sebagai kota tourism dan pengembangan health tourism di Yogyakarta ini sangat potensial. Namun, untuk menuju ke sana kita masih meraba-raba,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tiga rumah sakit di Yogyakarta telah tersertifikasi oleh Kementerian Kesehatan sebagai penyedia layanan health tourism, dan saat ini tantangannya adalah bagaimana menyatukan kekuatan serta mengemas layanan tersebut dalam bentuk kolaborasi nyata.
Senada dengan hal tersebut, Dr. dr. Sri Mulatsih menekankan pentingnya pembentukan struktur manajemen yang jelas dalam inisiatif ini. “Saya setuju untuk dibuat adanya kolaborasi program health tourism ini menjadi sebuah board yang tertata, namun saya perlu menyoroti terkait manajemen prosesnya akan seperti apa. Hal itu yang masih perlu didiskusikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Sebagai rumah sakit swasta, RS JIH juga menunjukkan antusiasmenya dalam kolaborasi ini. “Kami pada prinsipnya sebagai rumah sakit swasta setuju dan siap berkolaborasi,” ujar dr. Sari Kusumastuti. Ia juga membagikan pengalaman RS JIH dalam mengembangkan layanan unggulan di bidang kesehatan anak dan medical check-up sebagai bagian dari konsep health tourism yang mereka tawarkan.
Melalui diskusi ini, diharapkan terbentuknya Jogjakarta Health Tourism Board dapat menjadi langkah awal menuju sinergi dan penguatan layanan kesehatan berbasis pariwisata di Yogyakarta, dengan pendekatan kolaboratif antar institusi dan dukungan pemerintah daerah.